Cak Jahlun Pusing Mendengar Bau Duren

Pada sore hari cak aziz cak yudi dan cak jahlun jalan-jalan ke cukir hanya untuk mengisi kepenatan di pondok yang sedang di tinggal para santri karena pondok sedang liburan.

Cak aziz dan cak yudi tidak pulang walaupun sedang liburan, karena memang rumah mereka di Lampung dan Kalimantan.

Berjalanlah mereka bertiga melewati pinggir jalan.

Di pinggir jalan banyak orang yang berjualan duren (buah durian) dan di sana tertera pula harga durian yang pedagang tawarkan.

Akhirnya cak aziz membuka omongan, "duren di sini mahal-mahal ya harganya, kalau di daerah saya di Lampung sana harga duren tuh cuma sepuluh ribu dan itupun dah bisa makan sepuasnya, karena di sana harga sepuluh ribu itu cuma buat loket masuk saja ke perkebunan duren" kata cak aziz

Tak mau kalah pula cak yudi berkata "saya itu udah eneg sama yang namanya duren, denger baunya saja saya sudah pusing" kata cak yudi

"Loh kok bisa eneg dan pusing cak" tanya cak aziz penasaran
"Di kalimantan itu banyak sekali pohon duren, sampai di bagi-bagikan karena saking banyaknya, sampai-sampai orang sana itu membuat selai dari duren, mulai dari kecil saya itu makan duren terus, sehingga saya eneg sama duren sekarang" kata cak yudi

Hanya cak jahlun saja yang diam mendengarkan kedua temannya itu membahas duren, akhirnya mereka berdua bertanya kepada cak jahlun.

"Kalau sampean cak jahlun, bagaimana dengan duren?" tanya mereka berdua

"Saya sama dengan cak yudi, pusing kalau mendengar bau duren" jawab cak jahlun enteng

Apa sama juga dengan cak yudi masa kecilnya udah terlalu banyak makan duren? tanya cak aziz

"Bukan" jawab cak jahlun

"Lalu???" tanya mereka berdua

Dari dulu saya ini hanya bisa menikmati baunya duren saja tanpa bisa membeli satu buah duren pun, naaah... di situ penyebab pusing saya" jawab cak jahlun
Disqus Comments