Cak Jahlun Dinobatkan Sebagai Penanya Terbaik

Dulu cak jahlun pernah dapat sertifikat penghargaan dari IAIN Sunan Ampel sebagai penanya terbaik lo....

Dulu cak jahlun pernah di ajak oleh teman ke surabaya untuk mengikuti seminar nasional yang diadakan oleh IAIN Sunan Ampel. Kita berangkat bertiga (saya dan kedua teman saya) menuju Surabaya naek bis.

Kalau dipikir-pikir kenapa cak jahlun mendapat sertifikat penanya terbaik ya?? Entahlah kenapa..... cak jahlun sendiri gak tau.

Dalam seminar tersebut dihadiri oleh para profesor yang berkredibel tinggi dari jogja dan juga dari jakarta. Banyak sekali para mahasiswa anggota seminarnya. Oia, maaf ya.... Cak jahlun lupa siapa sudah ya nama pematerinya, Profesor siapa gitu... Lupa cak jahlun.. Mohon dimaafin

Nah.. pas pada waktu sedang seminar, cak jahlun memang medengarkan isi dari materi yang disampaikan oleh para profesor itu. Cak jahlun benar-benar mendengarkan materi yang disampaikan pak profesor dengan khidmad.

Kalau tidak salah pada waktu itu materi yang disampaikan adalah tentang perbankkan syariah yang intinya adalah pengembangan perbankan syariah guna persaingan dengan perbankkan konfensional.

Setelah para profesor pemateri selesai menyampaikan materinya, pak moderator memberikan info siapa saja yang mau bertanya dan bagi penanya terbaik akan diberikan sertifikat dan kenang-kenangan dari IAIN Sunan Ampel sebagai penya terbaik.

Berjejer-jejer para penanya yang akan bertanya kepada para profesor pemateri, termasuk cak jahlun dan teman cak jahlun yang dari jombang. (mungkin dia bertanya karena ingin mendapatkan sertifikat penanya terbaik kali ya... jauh-jauh lo dari jombang ke Surabaya) hihihih

Begitu giliran cak jahlun yang nanya, cak jahlun nanyanya saja itu selama 10 menit lebih.

Bagaimana gak punyeng tu pak profesor, pertanyaannya saja sudah 10 menit lebih. Kalau peserta penanya yang lain paling 1 menit, 2 menit, paling lama cuma 3 menit.

Cuma ketika cak jahlun bertanya, cak jahlun bawa-bawa nama kitab yang cak jahlun sendiri gak punya kitab itu. Cuma kalau cak jahlun ngaji di pondok, cak jahlun selalu tulis keterangan pak Kyai, dan sudah biasa pak Kyai kalau ngasih keterangan selalu menyertakan refrensi kitabnya, ada di kitab ini, ada di kitab itu, begitu pak Kyainya cak jahlun itu...

Jadi apa-apa yang cak jahlun tanyakan, ya apa-apa yang cak jahlun ingat dari keterangan pak kyai, dan juga cak jahlun ikutkan refrensi kitabnya seperti kalau pak kyai menerangkan pengajian. Urusan pertanyaan cak jahlun nyambung atau gak nyambung, yang penting cak jahlun tanya.

Begitu kembali ketempat duduk, teman cak jahlun nanya ke cak jahlun "koe iku takon opo, kok ra jelas?"
"Udahlah dengerin saja apa jawaban dari pak profesor itu nanti" jawab cak jahlun

Begitu selesai acara, dari panitia ada pengumuman tentang penobatan sebagai penanya terbaik (Oia, penobatan sebagai penanya terbaik dalam seminar nasional tersebut sertifikatnya cuma satu lo)

Nama cak jahlunlah yang dipanggil waktu itu. Kedua teman cak jahlun kaget bukan main (karena mungkin dalam hati dia berkata "kok bukan aku sih"), terlebih-lebih cak jahlun, yang memang dari awal tidak pernah terlintas dalam pikiran soal penobatan penanya terbaik

Bagitu dapat sertifikat sebagai penanya terbaik, teman cak jahlun bertanya "kok bisa kamu dinobatkan sebagai penanya terbaik? wong pertanyaanmu saja membingungkan, mbulet, muter-muter gak jelas arahnya"
Cak jahlun jawab "Naaah.. di situ letak menariknya pertanyaan yang saya ajukan, bertambah membingungkan sebuah pertanyaan, bertambah baik pula rating yang diberikan oleh panitia penilai. Jangankan para panitia penilai, pak profesornya pun juga bingung kok dengan pertanyaan yang saya ajukan, Saya sendiri aja juga bingung tentang apa dan kemana arah pertanyaan saya" hahahaha

Dalam hati saya tertawa dan bertanya "Yang Sebenarnya jahlun ini siapa to?, sayakah yang memang dari sononya udah jahlun, atau teman saya dan para penanya yang lain, atau para panitia dan pak profesor?"
Disqus Comments