Para Santri Menang Pandai Tapi Cak Jahlun Menang Pengalaman

"Ini cak bab yang akan dibahas, bab isytighol, sampean badili (gantikan) aku ya" ucap cak umar


"Yang ini bisa gak ya aku?" Kata cak jahlun


"Bisa cak, gampang, lagian udah ada maknanya kok"


"Tapi aku ragu dan takut e cak"


"Ragu dan takut kenapa?" tanya cak Umar


"Takut anak-anak tanya macam-macam dan aku gak bisa jawab" kata cak jahlun


"Cak, kepandaian bisa jadi milik junior, tapi pengalaman tetap menang senior, sepintar-pintarnya junior tetap kalah sama pengalamannya senior" jawab cak umar meyakinkan cak jahlun


"Beres cak kalau begitu, siap 86" Mantab cak jahlun menjawab


Pada hari dan jam yang telah ditentukan, masuklah cak jahlun menggatikan cak umar ngajar nahwu yang pada waktu itu samapai pada bab isytighol


Diterangkanlah materi bab isytighol oleh cak jahlun semampunya karena telah berbekal semangat yang membara bahwa sepandai-pandainya junior tetap kalah sama senior karena senior lebih menang pengalaman.


Penjelasan kitab yang diterangkan oleh cak jahlun cukup sulit sehingga cak jahlun menerangkannya cukup mbulet, muter-muter, gak jelas dan membingungkan.


Akhirnya tibalah bel pelajaran berganti, legalah hati cak jahlun karena sebentar lagi dia akan keluar.


Sebelum menutup keterangannya yang mbulet dan muter-muter gak jelas, cak jahlun berkata kepada semua santri "Fahimtum....?"


"Fahimnaa....." jawab serempak para santri


Akhirnya pelajaran ditutup oleh cak jahlun, dan ditatalah semua kitabnya dan cak jahlun berjalan menuju pintu keluar, sambil berjalan cak jahlun berkata kepada para santri "para santri, kalian ini murid yang paling cak jahlun suka tetapi kalian murid yang paling dibenci oleh cak umar"


"Loooh....Kok bisa begitu cak, kenapa?" tanya para santri


"Kalian tadi cak jahlun tanya fahimtum, kalian jawab fahimnaa..... Cak jahlun sama keterangan yang cak jahlun terangkan sendiri gak faham kok, kalian malah faham... hahahaha"


"Assalamualaikum" tegas cak jahlun sambil pergi berlalu meninggalkan kelas dengan tertawa....


NB: SENG PENTING WANI DISEK..... Masalah... dipikir mburi.....

Sepandai-pandainya junior, tetap kalah sama senior, karena senior lebih dahulu dan lebih banyak pengalamannya.
Disqus Comments